Choco Cereal Milk 'Resep Cinta' dari Salju untuk Matahari

Jam menunjukan pukul lima pagi, namun aku sudah bergulat dengan dapur. Mempersiapkan membuat Choco Cereal Milk untuk Ayahku terhebat. Aku tahu ayah tidak akan sempat sarapan karena ia tak mempunyai waktu. Sejak ayah mendapatkan tender, ia jadi tak bisa sarapan dan berdiam diri di rumah.
Aku tersenyum bahagia memandang Choco Cereal Milk yang kupegang. Tak membutuh waktu lama untuk membuat minuman sehat, padat berenergi itu. Minuman itu sangat cocok untuk ayah sebagai pengganti makanan. Dengan semangat yang menggebu gebu aku membawa choco cereal milk kepada ayah, kulihat ayah sedang sibuk memasukan file-file kedalam tasnya. Aku menyerahkan choco cereal pada ayah, namun ayah menolak karena ia mau aku yang menyuapinya hingga minuman sehat itu habis. Tak berapa lama aku pun menyuapi ayah, aku bahagia karena ayah mengatakan choco cereal milk buatanku adalah minuman yang lezat dan dingin seperti salju. Dimana salju itu dapat membuat kegelisahan dan panasnya udara menjadi dingin. Aku tersenyum, mencium tangan ayah dan berbisik bahwa ayah adalah matahariku yang dapat menghangatkan tubuhku dan Choco cereal Milk adalah tanda cintaku untuk ayah. Aku pun menyuapi ayah hingga choco cereal Milk habis. Tak kusangka ayah menyuruhku untuk membuatkannya lagi karena ia masih ingin menikmati choco cereal milk yang lezat. Aku pun dengan bangga membuatkan minuman lezat untuk ayah namun ayah malah membantuku membuat choco cereal milk, ayah mau menunda keberangkatannya demi membuat choco cereal milk. Apalagi membuat minuman lezat itu tak membutuhkan waktu lama.

Comments